Ad Code

Geopark Ciletuh, Jurassic Park dengan Kearifan Lokal

Hello Travellers! Salah satu ceklis yang perlu dilakukan dalam hidup aku adalah mengikuti open trip, norak banget ya. Iya, ini adalah open trip pertama aku. Berawal dari melihat story teman kuliah yang update lagi trekking, aku pun merengek untuk diajak kalo ada rencana lagi (Semoga ga terpaksa ya ngajaknya, wkwk). Akhirnya ajakan itu tiba, tujuan wisatanya ke Geopark Ciletuh. Aku langsung semangat jawab "Oke, siap!" tanpa berpikir dan tanpa tahu dimana kah Geopark Ciletuh berada. Setelah fix ikut, aku baru google, ternyata ada di Kabupaten Sukabumi tapi sudah dekat banget sama Pelabuhan Ratu. Baru otak aku loading "Jauh juga dong ya" wkwk.

Biaya Open Trip ke Geopark Ciletuh

Kita menggunakan Travel Buddies sebagai tour guide travelling kita. Untuk biaya open trip ke Geopark Ciletuh kita membayar sebesar Rp 170000 (Harga diskon), harga normalnya sekitar Rp 220000. Menurut aku, ini relatif murah karena perjalanannya yang cukup jauh. Well, tapi biaya tersebut belum include makan dan tip ya, jadi kalian perlu nambah sekitar Rp 50000. Untuk dokumentasi, mereka bawa kamera SLR dan kalian bisa minta tolong difotokan sama mereka, jadi untuk solo traveller tidak perlu takut gak ada dokumentasi muka kalian, hehe.

Berhubung ini open trip pertama aku, jadi aku ingin sharing bagaimana cara open trip bekerja. Inti dari Open Trip adalah kalian berlibur dengan orang lain yang mendaftar juga ke Travel, ini membuat harganya bisa jadi lebih murah dan menambah teman baru. Sebelum Open Trip dimulai, beberapa hari sebelumnya Tour Guide akan membuatkan group Whatsapp untuk memberikan informasi terkait dengan trip yang akan dilakukan. Setiap Travel biasanya memiliki meeting point yang berbeda-beda, kalo Travel Buddies untuk tujuan destinasi di pulau Jawa ada di beberapa tempat, seperti BSD, Semanggi, UKI, Amaroosa Bekasi, dll. Aku mencari meeting point yang terdekat dan pilihan aku jatuh ke Semanggi. Mereka akan info dimana mereka akan menunggu kalian, jadi kalian gak perlu takut kebingungan. Berhubung Semanggi lumayan ditengah, jadi aku perlu sampai disana sekitar pukul 03.30-04.00. Jangan sampai telat ya, nanti ditinggal. Untuk masalah ibadah (terutama yang muslim), tenang aja, semua ada waktunya kok. Oh iya, kalian wajib sudah vaksin covid ya.

Barang yang perlu dibawa untuk ke Geopark Ciletuh

Supaya lebih semangat, aku menyiapkan barang yang perlu aku bawa sehari sebelumnya. Berhubung Geopark Ciletuh banyak berhubungan dengan air dan trekking yang relatif pendek (sekitar 15 menit), aku memilih memakai sendal (semi) gunung yang harganya relatif murah (walau dalam hati agak khawatir, takut jebol). Untuk pakaian tentu bebas dan wajib bawa baju ganti. Aku saranin kalian juga bawa travel bag yang kecil aja, buat trekking, atau kalau males bawa barang titipin aja ke temen yang mau kalian korbankan.
  • Baju Ganti
  • Jas Hujan (Sekali pake aja)
  • Alat Sholat (Untuk yang muslimah)
  • Air Minum
  • Tas kecil (Untuk bawa hp dll, sisa barang lain kalian tinggal di mobil)
  • Cemilan
  • Tolak Angin/ Antangin/ Antimo
  • Obat-obatan pribadi lain
  • Uang Tunai (Bawa uang dalam pecahan kecil lebih bagus)
  • Sandal Trekking (Kalo pake sepatu juga boleh sih, asalkan kalian gak takut basah tapi intinya pakai alas kaki yang tidak licin kalo kena air)
  • Masker
  • Hand Sanitizer

Travelling ke Geopark Ciletuh

Aku sampai di meeting point semanggi sekitar jam 3.45 wib. Kendaraan yang digunakan adalah Elf dengan kapasitas sekitar 17 orang. Rombongan open trip kita menggunakan 2 Elf, di Elf yang aku tumpangi berisi 9 orang peserta. Berhubung, aku pergi bersama teman-teman, sungguh tak terasa waktu perjalanan menuju kesana, tetapi perjalanan mulai terasa menyakitkan ketika jalan mulai berliku dan menukik. Iya, mabok darat makanya aku saranin kalian bawa Antimo atau Tolak Angin. Perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam, jadi kami sampai disana sekitar pukul 8.30.

Ada beberapa destinasi Geopark Ciletuh yang akan didatangi, yaitu Puncak Darma, Curug Cimarinjung, Curug Cikanteh, Curug Sondong, dan Pantai Palampang. Menurut aku, yang unik dari destinasi ini adalah kalian bisa menemukan curug, bukit, hutan dan pantai di tempat yang sama! Jadi semacam, palugada, wkwk. Well, berdekatan dengan pantai membuat destinasi ini tidak dingin seperti di belahan sukabumi lainnya, udara dan pemandangan membuat kita berasa mau jalan-jalan ke labuan bajo atau semacamnya. Geopark Ciletuh juga sering disebut Jurassic Park karena memiliki air terjun dengan batu bongkahan yang besar membuat kita merasa seperti di jaman purba. 

Destinasi Pertama, Puncak Darma

Puncak Darma adalah tempat dimana kalian bisa melihat kawasan Geopark Ciletuh dari atas bukit. Disini penampakannya indah banget, kalo kalian update status dengan capture foto yang kalian ambil disini, kemungkinan akan di komen "lagi di labuan bajo yaa?" hehe. Menurut aku pribadi, vibes dari tempat ini mirip banget spot paralayang di Malang, versi beda pemandangan. Kalian bisa foto-foto sebebas yang kalian mau, tapi ada satu spot yang membayar sebesar Rp 3000, spot foto di ujung kapal buatan, itung-itung bantu warga sekitar. Setelah terkena terik matahari sambil berfoto ria, kalian bisa membeli kelapa muda batok seharga Rp 10000, langsung segar maknyos!

Destinasi Kedua, Curug Cimarinjung

Menuju ke destinasi ini, kita sudah bisa melihat curug Sondong di perjalanan, jarang-jarang kan bisa liat curug dari kejauhan. Untuk mencapai curug Cimarinjung, tidak dibutuhkan trekking karena sudah dibuatkan jalan menuju kesana. Waktu sampai dan melihat air terjunnya, sumpah bagus banget! Berasa lagi di set film lagi scene berada di surga firdaus. Berhubung aku kesana di musim hujan, jadi arus airnya sangat deras tapi ini membuat penampakannya jadi keren banget!
Kita bisa naik sampai ke ujung, tetapi karena arus saat itu super deras jadi berasa ada hujan badai, foto aja kriyepan matanya kena air, hehehe. Well, ya rasa hujan badai itu membuat kita tidak bisa main air disini dan masih ada beberapa destinasi curug lain yang gak kalah kerennya, jangan kebasahan dulu!

Destinasi Ketiga, Curug Sondong

Wilayah curug Sondong sudah dikembangkan, jadi ada beberapa cottage yang bisa digunakan untuk menginap. Ada Musholla, toilet, dan tempat mandi yang baru dibangun, bersih banget! Disini adalah tempat kita makan siang, walau pilihan makanannya sangat terbatas karena hanya ada 1 warung yang dikelola oleh "Bu Haji" (Soalnya ibunya selalu manggil Bu Haji kalo kita mau bayar, hahaha).

Curug Sondong-nya sendiri bisa langsung terlihat begitu kita sampai, wilayahnya yang memiliki banyak spot untuk duduk, sangat cocok dijadikan tempat healing, santuy sambil melihat air terjun. Disini sebenernya bisa juga sih kalo kalian mau duduk-duduk cantik di sekitar pinggiran air terjunnya karena arusnya berakhir disini, jadi kalian tidak perlu takut hanyut (Semoga). 

Destinasi Keempat, Curug Cikanteh

Untuk ke Curug Cikanteh, kita harus ke Curug Sondong terlebih dahulu, setelah itu kita akan trekking 15-20 menit untuk menuju kesana. Untuk Trekkingnya sendiri sebenarnya tidak sulit, tetapi ada bagian menyebrangi sungai yang menjadi cukup mengerikan karena arusnya sedang tinggi. Walau, waktu aku disana sih tidak merasa ngeri, InsyaAllah sanggup, tapi justru khawatir sama sendal shopee yang aku pake karena tentu aku tidak mau mengorbankan kaki untuk nyeker selama nyebrang. Akhirnya aku pikir, "Yaudah sekalian QC check sendal", ternyata lulus! Sendal aku masih baik-baik aja dan gak ada tanda-tanda mau jebol sama sekali (Kenapa malah jadi review sendal).


Sebenarnya ini adalah destinasi dimana kalian akan mandi di sungai, tapi karena arusnya saat itu sangat deras jadi kayaknya banyak yang takut hanyut. Soalnya, kalo hanyut bisa jadi turunnya di curug Sondong (Dikira angkot). 
Well, perjalanan trekking kalian sungguh terbayarkan, air terjun disini seperti vibes Jurassic Park campur Niagara versi mini. Sebagus itu! Naik ke batu dan melihat air yang turun dari bebatuan membuat otak jadi jernih sekaligus meningkatkan rasa syukur ke Tuhan, Alhamdulillah.

Destinasi Kelima, Pantai Palampang

Destinasi terakhir dari wilayah Geopark Ciletuh adalah Pantai Palampang yang kita liat dari Puncak Darma. Kalau dari Puncak Darma terlihat ada warna Pink, itu karena warna coklat dari air yang bercampur dengan cahaya. Pantai ini cukup unik karena kita bisa menikmati suasana perbukitan, padahal ya hey, kita ada di pantai.


Diakhir perjalanan, kami mampir dulu ke tempat pembelian oleh-oleh. Aku baru tahu kalo ada Mochi Sukabumi dan ternyata enak! Aku nyesel gak beli banyak. Mochi Sukabumi itu mochi berisi kacang dengan beberapa perisa, seperti stroberi, coklat, duren, dll, ukurannya relatif kecil tapi justru jadi bikin nagih.

Perjalanan pulang sungguh terasa panjang karena cukup macet di beberapa titik. Disini aku mulai lelah dan mulai pusing, akhirnya meminum tolak angin sebagai penyelamat, sekaligus nyanyi semua lagu yang diputer sama mbak Farah (tour guide), cara itu berhasil cukup baik karena membuat aku mengantuk dan ketika bangun kepala tidak lagi pusing! Maaf yang keberisikan denger suara aku, hehe.

Well, itu dia destinasi yang kemarin aku datangi bersama dengan Travel Buddies dan dua travel mate yg aku sayangi. Sungguh pengalaman pertama Open Trip aku yang berkesan dan seru banget! Ada destinasi yang cocok untuk dijadikan Open Trip berikutnya? Yuk, sharing di kolom komentar.

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Wuih... Keren banget ya tempatnya. Jadi pengen teh kesana

    BalasHapus
  2. Keren euy.. jd pengen jalan2 ksitu nih.. hehee.. sya suka wisata natural macem gini.. skalian dijadiin spot foto..

    Btw artikelnya keren bgt, sangat detail.. smoga semakin berkembangnya blognya.. trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya mas, kan pas banget tuh buat tambah-tamba portofolio fotografinyaa, hehe

      Hapus
  3. wihhh air terjunnya keren semua kak, perjalanan nya terbayarkan lah ya kayaknya

    BalasHapus
  4. wisata alam gini bikin nagih ya mbak, capek badan mah nggak berasa kalau udah lihat yg seger gini

    BalasHapus
  5. Wisata ciletuh sekarang sudah pada bagus. Beberapa waktu lalu aku juga sudah mengunjungi tempat2 ini, dan emang bikin memanjakan mata

    BalasHapus
  6. Saya jarang traveling,, kbanyakan maen di rumah sama family. Tpi kalo ada spot yg ada air terjunya, saya suka

    BalasHapus
  7. Saya sejujurnya bukan traveller, karena saya sering mabuk darat gitu. Kalau di kendaraan terlalu lama sy akan muntah gitu hiksss motion sickness. Tapi tetap menarik melihat cerita2 orang seperti begini. Kali aja saya berniat mencobanya... someday. hehehehehee

    BalasHapus
  8. sangat menarik, meskipun saya belum bisa kesana, tapi setidaknya dapat informasi lokasi2 travelling yang recomendeed..

    BalasHapus
  9. Worth it sekali kak dengan harga segitu bisa mengunjungi tempat yang lumayan banyak.
    dan ide open trip gitu praktis juga ya kak,

    BalasHapus
  10. Cocok nih. Apalagi gak perlu capek2 jalan untuk ke tempat lokasi. Masuk antrean jadwal jalan2 tahun depan :-D

    BalasHapus

Ad Code