Ad Code

Movie Review: Sliding Doors (1998)


Judul   : Sliding Doors
Tahun  : 1998
Genre   : Romance, Drama, Comedy
Pemain : Gwyneth Paltrow, John Hannah, John Lynch, Jeanne Tripplehorn
Rating  : 3.8/5

Waktu itu lagi buka filmbagus21.com, tempat streaming yang terpercaya alias minim iklan dan banner, ada teks indonesia dan ini hampir selalu bagus, dan biasanya yang di upload kualitas filmnya sudah cukup bagus. Waktu itu berniat nyari film kartun, tapi bukannya milih animation malah milih fantasy. Terlihat lah film ini, berhubung sepertinya memiliki cerita yang ringan dan agak penasaran kenapa dimasukkan ke dalam fantasy, akhirnya gue tonton. Well, ini cukup bagus sih. Seperti kebiasaan kita yang sering berpikir mengenai "How if...", bagaimana jika kita begini atau begitu. Nah ini menceritakan tentang dua kemungkinan yang ada di hidupnya si pemeran utama, Helen. Kenapa sliding doors? Karena penentuannya itu adalah saat pintu kereta tertutup, Helen berhasil masuk atau tidak. Bosan dan mau mengisi waktu luang? Bingung mau nonton film apa? Film ini cukup menghibur dan tidak membosankan, walau semacam twist tapi sama sekali tidak membingungkan.
 
Sinopsis.
Di london, seorang wanita bernama Helen yang bekerja sebagai Public Relation dipecat dari kantornya. Pada saat itu, pacarnya, Gary, sedang berselingkuh dengan mantan pacarnya yang selalu mengejar dan mengganggu hidupnya. Anehnya, si Gary juga tidak berkutik dan semacam menikmati permainan itu (sepertinya 'kebutuhan'). Penentuan terjadi ketika Helen hendak pulang ke rumah, seperti biasa dia menuju subway dan ada dua hal yang membedakan. 1) dia berhasil masuk ke dalam kereta karena tidak ada anak kecil yang  menghalangi 2) dia tidak berhasil karena ada anak kecil yang menghalangi jalannya. Jika dia berhasil maka dia cukup waktu untuk memergoki pacarnya berselingkuh dan berkenalan dengan pria yang menarik bernama James,. Jika dia tidak berhasil, dia akan naik taksi, hampir di jambret, dan tidak cukup waktu untuk memergoki pacarnya selingkuh. Well, setelah itu yang namanya takdir semua akan terjadi baik di pilihan pertama maupun kedua. Helen sama-sama hamil (walau dengan orang yang berbeda) dan sama-sama keguguran, Helen sama-sama akhirnya mengetahui bahwa Gary sselingkuh, dan Helen sama-sama akhirnya berkenalan dengan James. Lalu apa yang membedakan? Silakan ditonton disini.
 
Komentar.
Well, seperti yang gue bilang ini cukup ringan untuk menghibur diri dan mengisi waktu yang kosong. Tidak terlalu membosankan dan juga bukan film remaja bodoh. Ini merupakan film yang berusaha berkata bahwa "kalo jodoh gak kemana" hahaha. Kita bakal bertemu jodoh kita dimana pun dia berada. Apakah akan bertahan lama? Hanya Tuhan yang tahu sampai berapa lama kita bersamanya. Cocok nih buat yang jomblo dan pusing berpikir "mana jodoh saya", tenang jodoh kalian ada kok asal kalian peka :p

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Removing physical barriers is important when trying to create an open and inclusive work space. It’s not always practical, comfortable or advisable to have a completely open-plan office. doors 22

    BalasHapus

Ad Code